Untukmeredam kemungkinan adanya pemberontakan dari kaum santri, pemerintah Jepang mengangkat Kyai Haji Hasyim Asy'ari sebagai ketua Masyumi. Beliau menyetujuinya dengan alasan politis bahwa dengan berada di posisi itu beliau bisa mengatur kemaslahatan umat sehingga tidak terjadi lagi peristiwa seperti di Singaparna.
BukuKyai Haji Hasyim Asy'ari : Pengabdian Seorang Kyai untuk Negeri adalah salah satu buku koleksi Museum Kebangkitan Nasional dan diterbitkan oleh Museum Kebangkitan Nasional Dirjen Kebudayaan Kemendikbud RI tahun 2017. Dalam rangka pameran tokoh Kyai Haji Hasyim Asy'ari sekaligus untuk penyebarluasan informasi tentang sejarah pergerakan nasional bangsa Indonesia.
PENGABDIANSEORANG KYAI UNTUK NEGERI. Khadijah Ra. rumah baca pak guru. Nurul Alwi. sing nonton. Amak Ubaidillah. Download Download PDF. Full PDF Package Download Full PDF Package. GENEALOGI PERAN KAUM SANTRI DALAM SKETSA POLITIK NASIONAL. by Al - Ibrah. Download Free PDF Download PDF Download Free PDF View PDF. Sejarah Kelahiran NU.
Apajadinya jika kita mengamalkan doa yang salah, namun doa itu tetap manjur? Berikut ini adalah kisah lucu salah seorang santri dari Kyai Kholil Bangkalan, Madura. yang salah mengamalkan doa namun ternyata tetap manjur. Syaikhona K.H. Mohammad Kholil adalah seorang ulama besar di Nusantara. Beliau adalah guru dari dua Kyai pendiri Ormas Islam
Vay Tiแปn Nhanh Chแป Cแบงn Cmnd. ๏ปฟIni Dia Doa Santri Untuk Kyai Dan Artinya. Sholawat diucapkan untuk mendoakan nabi muhammad, sedangkan tarodhdhi. 6 permasalahan qurban yang selalu terulang;Doa Untuk Orang Tua Yang Sudah Meninggal Sesuai Sunnah from merasa sudah hafal, dia mengembalikan kitab itu ke tempat semula. Sebab, ilmu yang anda peroleh selama belajar pada hari ini akan digunakan untuk selamanya, utamanya pada saat kita berkiprah di masyarakat dan rumah tangga. Bahkan, sakit gigi juga biasanya diikuti dengan sakit kepala.โDoa Adalah Senjata Seorang Mukmin Dan Tiang Pilar Agama Serta Cahaya Langit Dan mengamalkan doa pemanis wajah dan doa agar terlihat cantik setiap hari. Paling atas ditulis nama santri ternakal, nakal sekali, nakal dan terakhir agak nakal.โ. Bukankah bila kita sedang dekat dengan orang was was kita akan merasa risih?Jadi Jasa Para Kyai Dan Santri Memang Dulu Disingkirkan Betul Dari Sejarah Berdirinya Republik Indonesia hari, si khodam terlibat perselisihan dengan santri lain yang menjadi ketua pengurus pondok. Lurah pondoknya girang bukan main. Hasyim asyโari yang ditetapkan pahlawan oleh bung karno pun tidak Jadikanlah Perpisahan Ini Perpisahan Yang Terjaga Dari Bencana, Dan Yaa Allah Jangan Engkau Jadikan Diantara Kami,Siapa Yang Bersama Kami Dan Siapa.mana rokoknya ?,โ tanya kyai. Adapun seorang lelaki bila tertimpa penderitaan atau takut sesuatu, lalu berdoa dengan bertawasul dengan gurunya untuk minta kemantapan hati atas kasus yang dialami. Doa awal tahun dan akhir tahun Air Wudhu Dan Lakukan Solat Subuh Jangan Pernah Lebih Dari Pukul atau akeket adalah bahasa madura artinya berkelahi. Dalil yang mendasari istighosah salah satunya telah disebutkan dalam hadits nabi saw, yang artinya Ini artinya pemuda harus mampu beradaptasi dengan teknologi, terus berkreasi dan berinovasi dan ikut berpartisipasi membangun Nabi Juga Sangat Mempercayainya, Sebagaimana Seorang Kyai Yang Sangat Percaya Kepada Santri ini doa kesukaan saya, gumamnya dalam hati. Ini dia 3 jenis santri. Setiap hari bangunlah sebelum azan subuh.
ASPIRASIKU โ Hari Santri Nasional HSN diperingati setiap tahun di tanggal 22 Oktober. Peringatan ini menjadi salah satu momen untuk santri bangkit dan memberikan kontribusi. Salah satu acara yang dilakukan untuk memperingati Hari Santri Nasional adalah dengan membaca puisi, termasuk di HSN 2021 kali ini. Puisi pun bisa dibacakan sebagai bentuk hormat dan terima kasih santri untuk Kyai. Dalam hal ini tema puisi berkaitan dengan santri, kehidupan santri dan pondok pesantren. Baca Juga Contoh Naskah Ceramah Singkat Maulid Nabi untuk Remaja di Tengah Kondisi Pandemi Covid-19 Berikut ini adalah contoh puisi santri yang bisa dibacakan pada Hari Santri Nasional. 1 Pohon Bijak Para SantriKarya NS Dalam naungan pohon bijakPara santri tenang mendulang ilmuDalam naungan pohon bijakPara santri mampu jadi lebih majuDialah para kyaiPohon bijak tempat bernaung santri Tiap kitab dan kajianDiberikan untuk pedomanKyai adalah pohon bijakDengan daun-daun petuah agar beriman Pondok pesantren kian megahKehadiran kyai adalah anugerahSantri bisa semakin terpatriKarena kyai ilmu pun terberi Dalam naungan pohon bijakSantri menari dalam surat dan ayatDalam naungan pohon bijakPara santri makin tegak Baca Juga Doa-doa Mustajab di Hari Jumat, Meminta Keberkahan dari Allah SWT 2 Sang Pemimpin PondokKarya NS Terkini
Hal yang tidak boleh dilupakan dalam hidup ini adalah mendoakan mereka yang telah berjasa melepaskan diri dari kebodohan. Peran guru, ustadz, kiai, ulama dan sejenisnya demikian bermakna sehingga kita menjadi orang penting saat ini. Sudah seyogianya bagi seorang murid mendoakan guru-gurunya sebagaimana doa kepada orang tua. Karena guru adalah pendidik ruhani, sedang orang tua lebih banyak berperan sebagai pendidik jasmani. Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam syair yang dikutip Taโlim Muta'allim ุฃูููุฏููู
ู ุฃูุณูุชูุงุฐูู ุนูููู ููููุณู ููุงููุฏูู ** ููุฅููู ููุงููููู ู
ููู ููุงููุฏูู ุงูููุถููู ููุงูุดูุฑูู Artinya Aku lebih mengutamakan guruku dari orang tuaku, meskipun aku mendapat dari orang tuaku keutamaan dan kemuliaan. ููุฐูุงูู ู
ูุฑูุจูู ุงูุฑููููุญู ููุงูุฑููููุญู ุฌูููููุฑู ** ูููุฐูุง ู
ูุฑูุจูู ุงููุฌูุณูู
ู ููุงููุฌูุณูู
ู ููุงูุตููุฏูู Artinya Ustadzku adalah pengasuh jiwaku dan jiwa adalah bagaikan mutiara, sedangkan orang tuaku adalah pengasuh badanku dan badan bagaikan kerangnya. Dari syair di atas kita dapat mengambil pelajaran bahwasannya seorang guru harus kita doakan pula, sebagaimana doa kita kepada orang tua, bahkan lebih. Entah doa yang berupa keselamatan, ampunan dan lain-lain. Suatu hari, anak Imam Ahmad bin Hanbal, Abdullah bin Ahmad bin Hanbal menanyakan kepada beliau Wahai ayahku, bagaimana sosok Imam asy-Syafiโi itu? Aku mendengar bahwa engkau banyak mendoakannya. Imam Ahmad bin Hanbal menjawab Wahai anakku, Imam Syafiโi itu diperumpamakan seperti matahari bagi dunia, dan kesehatan bagi manusia. Lihatlah, apakah kedua benda itu memiliki pengganti? Dari dialog di atas kita dapat mengambil kesimpulan, betapa pentingnya mendoakan guru-guru kita, yang masih hidup maupun yang telah wafat. Syekh Abdul Fattah Abu Guddah menuliskan doa ampunan bagi guru-guru kita dalam catatan kaki kitab Risรขlah al-Mustarsyidin ุงูููููููู
ูู ุงุบูููุฑู ููู
ูุดูุงููุฎูููุง ููููู
ููู ุนููููู
ูููุง ููุงุฑูุญูู
ูููู
ูุ ููุฃูููุฑูู
ูููู
ู ุจูุฑูุถูููุงูููู ุงููุนูุธูููู
ูุ ููู ู
ูููุนูุฏ ุงูุตููุฏููู ุนูููุฏููู ููุง ุฃูุฑูุญูู
ู ุงูุฑููุงุญูู
ููููู Allรขhumma-ghfir li masyรขyikhinรข wa liman allamanรข wa-rhamhum wa akrimhum biridlwรขnikal adhรฎm fรฎ maqโadish shidqi indaka yรข arhamar rรขhiรฎn Artinya Wahai Allah ampunilah guru-guru kami dan orang yang telah mengajar kami. Sayangilah mereka, muliakanlah mereka dengan keridhaan-Mu yang agung, di tempat yang disenangi di sisi-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara penyayang. Imam al-Haris al-Muhasibi, Risรขlah al-Mustarsyidin, Dar el-Salam, halaman 141 Semoga kita dapat mengamalkan doa di atas, sembari mengharapkan keberkahan atas ilmu yang telah dipelajari dan ampunan bagi guru-guru kita semua. Amin.โ
Di suatu malam yang ditumpahi cahaya bulan, seorang kiai sepuh dari Jawa Timur bertutur. Ratusan santrinya menyimak kalimat demi kalimat yang keluar laksana mutiara. Dengan nada pelan dan santai, sang kiai memberi nasehat yang kurang lebih demikian***Saya ini dulu sudah mengaji lebih dari tiga puluh tahun, tapi perasaan saya tak dapat ilmu, kecuali hanya sedikit saja. Namun, saya selalu setia dengan proses ini, proses belajar ala pesantren, taat pada metode pembelajaran para kiai dan ulama ketika dulu mengaji Kitab Ihya Ulumuddin baru beberapa lembar saja, kiai saya sakit, sampai dua tahun, mendekati tiga tahun. Selama itu pula saya setia menunggu beliau. Setelah beliau sembuh, saya baru dapat melanjutkan mengaji Kitab Ihya Ulumuddin karya Imam Ghazali. Saya juga mengaji kitab Al-Hikam karya Ibnu Athaillah seletelah tiga puluh tahun lebih mengaji, saya dapat membaca kitab-kitab kuning apa saja yang telah diajarkan oleh kiai saya. Namun, seakan itu hanya di lidah saya saja, tak sampai tenggorokan. Belum menancap di hati saya. Kemudian, tanpa saya duga, kiai saya meminta saya untuk menikahi putri beliau. Saya kaget kenapa mesti saya? Saya itu kan tidtak punya apa-apa? Saya juga bukan kategori orang yang bisa bekerja. Usut punya usut, ternyata kiai saya menikahkan putrinya kepada saya justru karena ketidakpunyaan saya. Karena saya tidak punya harta benda. Ini, lho, berkah saya tidak punya apa-apa, saya malah menjadi menantu kiai saya membanyol kiai memilih kamu yang tidak punya apa-apa agar kamu tidak berani mempoligaminya! Haha, banyolan saudara saya ini ada-ada saja. Mana mungkin saya berani menduakan putri kiai saya saya membantu mengajar di pesantren kiai saya, sampai kemudian ayah saya meninggal dunia. Karena dirumah ayah saya punya pesantren, saya mesti kembali. Saya pamit kepada kiai sayaKiai, saya pamit, saya harus pulang, ayah saya meninggal dunia, kata saya. Kiai menjawab, oh iya betul, kamu harus pulang. Punya tinggalan pesantren harus terus kiai, ada satu hal yang ingin saya minta saya ini tidak punya apa-apa. Mohon minta doa amalan kepada kiai, agar saya mudah mendapat rejeki, pinta diberi amalan doa, saya malah dimarahi Huuussss!!! Kamu ini gimana, seperti tak percaya kepada Allah saja!!!Sontak saya tercekat kaget, tak karu-karuan rasanya. Marah betul di situlah, di akhir-akhir dengan kiai saya itu, hanya pertemuan sekitar lima menit, ilmu kiai saya tertancap ke dalam hati. Karena marahnya kiai itu, saya jadi ingat semua apa-apa yang di dalam Al-Quran, Hadits dan kitab-kitab, termasuk yang ada di Ihyaโ dan jadi ingat ayat Al-Quran Wa ma min dabbatin fil-ardhi illa alallahi rizquha; dan tidak ada satu binatang melatapun di bumi melainkan Allahlah yang memberi rezekinya QS. Hud [11] 6. Saya jadi ingat โ...Wamayyattaqillaaha yaj allahu mahrajan. Wayarzuqhu minhaitsu laayahtasib, wamayya tawaqal alallaahi fahuwa hasbuhu, inalallaha balighu amrihi qad ja alallaahu liqulli syai in qodron.โ. ...Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." QS. At-Thalaq 65, 2-3Lima menit itu benar-benar mengubah saya. Yang tadinya ilmu hanya di lidah, sepertinya masuk ke hati saya. Hati saya jadi tawakkal, pasrah kepada Allah. Apa yang selama ini saya kaji di kitab-kitab itu, baru saya rasakan setelah kiai memarahi dalam tempo lima menitan itu. Saya jadi mantap menjalani saya bertanya kepada istri saya Dik, kita akan pindah. Namun rumah ayah saya kini diwarisi adik saya. Saya sudah tidak punya rumah. Apa jawaban istri saya? "Saya tidak menikah dengan rumahmu, Mas." Begitulah jawabannya. Saya jadi benar Hadis Nabi memilih istri itu yang terpenting adalah karena faktor agamanya... fadzfarbidzaatitdieni, Muhammad juga demikian menjodohkan putrinya dengan Sayyidina Ali kw, salah seorang yang miskin secara duniawi, namun pandai ilmu agamanya. Padahal, banyak sahabat Nabi yang kaya demikian salah satu sahabat beliau, Abu Hurairah. Ketika beliau mendapati putrinya yang sudah berumur untuk menikah, beliau bertanya lelaki seperti apa yang engkau mau? Sang putri menjawab dua syarat. Pertama pandai dalam ilmu, dan kedua miskin. Abu Hurairah membalas balik syarat pertama bisa kumengerti. Tapi, untuk apa syarat yang kedua? Sang putri menjawab agar dia tidak berani nikah lagi. Begitulah. Orang-orang dulu begitu hati-hati dalam urusan harta. Maka saya minta, jika anda sekalian menuntut ilmu, niatnya jangan karena ingin harta. Jangan karena ingin jabatan atau kedudukan. Jangan karena ingin dipuji orang lain. Jangan karena dunia. Tapi niatilah menuntut ilmu untuk mencari ridla Allah semata. Insya Allah nanti Allah yang salah satu kandungan yang ada dalam kitab Ihya dan Kitab Hikam. Ini kitab tasawuf, yang kadang agak bertentangan dengan pendpat ulama fiqih. Namun, kitab ini ampuh, sudah diakui setelah jadi, kitab Ihya ini akan dilarang oleh seseorang yang alim. Orang itu menyuruh murid-muridnya agar kitab itu dimusnahkan, karena isinya dianggap bertentangan. Sebelum sempat memusnahkan, orang itu mimpi bertemu dengan Rasulullah, Abu Bakar dan Umar bin Khattab ra. Ia melihat Imam Ghazali bersamanya dan mengadukan perihal kitab ini yang ingin dibakar. Ternyata rasulullah mengatakan kitab itu baik. Rasulullah kemudian mencambuk orang yang alim itu. Meski dalam mimpi, ketika bangun tidur, bekas pukulan membekas dalam tubuh, sampai waktu yang lama. Setelah itu orang alim itu bertaubat, mau mempelajari kitab Ihyaโ dan bahkan ditemui Rasulullah dalam mimpi. Kisah lengkapnya dalam Kitab Awariful Ma'arif karya Imam Syaikh Syahrowardi, ed.Imam Ghazali - sang Hujjatul Islam, pengarang kitab itu โ ternyata tak sembarangan dalam menulis hadits. Tiap kali menulis hadis untuk dimasukkan ke kitab Ihya, beliau berwudlu, kemudian shalat sunnah, kemudian istikharah terlebih dahulu. Pasca itu, sepertinya beliau dibimbing Nabi dalam mimpi, ataupun melalui peristiwa lain. Misalnya, setelah itu, hadis yang ditulis itu dicium, apakah baunya wamgi atau tidak? Kalau baunya wangi, ini berarti benar-benar dari nabi. Kalau tidak wangi beliu tinggalkan hadits itu, tidak dimasukkan dalam kehebatan para ulama salaf. Mengapa di pesantren kitab-kitab para ulama salaf masih kita kaji. Apa maksud dari kitab ulama salaf itu? Yaitu kitab-kitab yang dibikin oleh para ulama yang tulus, bersih, jujur, wiraโi, dan hanya berharap ridha dari Allah. Bukan untuk mendapat ganti cetak royalti yang melebihi harga cetaknya. Beliau-beliau menulis bukan karena uang, ketenaran, jabatan atau yang lainnya, tapi karena mengharap Ridla Allah anda yang belajar di pesantren dan membelajari kitab karya ulama-ulama terdahulu harus bersyukur. Dan banggalah, jangan minder. Dan jangan berhenti belajar. Usahakan apa yang anda pelajari menjadi laku dan menancap dalam hati. Karena soal hatilah yang paling sulit di dunia ini. Kalau soal ilmu dunia, skill, itu mudah. Tapi soal hati ini jadi santri. Kiai Mahrus Ali, guru saya, itu ya cuma mengaji di pesantren seperti ini, tapi beliau bisa mencari solusi problem-problem kebangsaan, dan sering dengan Bung Karno dan tokoh bangsa lainnya. Mbah Hasyim Asyโari dulu juga begitu, dengan mempelajari kitab-kitab para ulama salaf. Toh beliau mampu berkontribusi banyak untuk bangsa dan minder jadi santri. Bila perlu, pakailah identitasnya, seperti sarung dan peci misalnya. Mbah Mahrus Ali dulu pakai sarung, tak pernah pakai celana. Toh beliau diterima oleh segenap tokoh bangsa. Pula Kiai Hasyim Asyโari, yang oleh Jepang dianggap Bapak Umat Islam Indonesia, kemana-mana sering pakai sarung. Dan beliau-beliau mampu menjadi rujukan persolan agama, bangsa dan para kiai hari ini juga sebenarnya bukan tidak mengerti persoalan bangsa. Hanya karena memang ada yang sementara diam. Karena memang, dari kitab ulama salaf yang diajarkan di pesantren itu, bisa untuk apa-apa. Maka, banggalah jadi santri. Jangan pernah merasa minder. Nanti bangsa dan negara ini akan butuh kalian. Butuh orang-orang yang jujur dan bisa lihat, bagaimana kondisi negara ini hancur ditangan orang terdidik. BLBI belum selesai, ada Century. Century belum selesai, ada lagi dan lagi. Terus begitu, saking ruwetnya. Mereka tak akan kuat terus menerus seperti itu. Masalah belum ketemu solusi, sudah masalah lagi. Ini persoalan utama ada pada dalam beberapa tahun kedepan, bangsa dan negara akan butuh kalian, butuh orang orang yang jujur, bisa dipercaya. Orang-orang akan datang ke kita, ketika ketidakjujuran dan saling-tipu sudah membabi buta ilmu sampai kedalam hati. Meski kelak kamu jadi apa saja, dan melanglangbuana ke Eropa misalnya, hati kalian masih berpijak pada pesantren ini, memegang apa yang diajarkan para kiai dan ulama jangan lupa, untuk senantiasa shalat di awal waktu, dan lebih-lebih dilakukan secara berjamaah. Jika sudah beristri kelak, jadilah imam istri kalian dalam shalat berjamaah. Jika anda sekalian memenuhi kewajiban kalian, Insya Allah nanti Allah sendiri yang menata kita ini malu. Bahkan, Ibnu Athaillah sendiri heran kenapa untuk disuruh masuk surga saja harus โdipaksakanโ. Ini kan mengherankan. Coba saja shalat subuh berjamaah, misalnya, itu jelas sangat utama, jalan menuju syurga, tapi sulit orang menjalankannya. Padahal itu jalan menuju kebahagiaan. Hal-hal yang wajib, lebih-lebih yang sunnah, itu kan dari Allah agar kita menuju ke kebahagiaan, tapi seringkali sulit orang mudah-mudahan ini semua bermanfaat untuk kita semua. Amin Allahumma Amin.***Nasihat-nasihat itu, kurekam dalam kepala. Kuolah dengan penangkapanku, kemudian kusarikan dalam tulisan ini dengan caraku sendiri, yang jelas tak persis seluruhnya. Kuambil yang ingat-ingat saja, kutambahkan dan kurangi apa yang menurutku membantu pemahaman. Nasehati itu disampaikan oleh sang kiai sepuh ketika mengisi ceramah pada khataman Kitab Ihya dan Al-Hikam. Meski hanya sebentar, nasehat Kiai Sepuh itu begitu bermakna, dan mengingatkan kembali nilai-nilai islami dan kemudian, kiai sepuh itu adalah almarhum KH. Abdul Aziz Mansyur, Pimpinan Pesantren Paculgowang. Mbah Aziz, begitu beliau bisa disapa, kemudian banyak menelurkan dan menyunting buku. Bahkan beliau menjadi pimpinan tertinggi Ketua Dewan Syuro PKB, dikenal kealimannya, serta menjadi tokoh nasional. Beliau bercerita semasa nyanti di Pesantren Lirboyo, Kediri. Dan ceramah itu, ditayangkan di TV9 malam jumat 28/12 lalu. Untuk beliau, al-Faatihah. Ahmad Naufa
doa santri untuk kyai